Contoh, tanjak yang bernama Lakasmana Melayu Riau, dan Laksamana Trengganu dikenakan oleh Wali Kota, Ketua DPR, dan FKPD. Kemudian, tanjak Todong Layar untuk para pejabat sekretaris daerah dan pejabat eselon 2. Untuk tanjak Tebing Runtuh (tinggi di kanan rendah di kiri) dikenakan oleh pegawai dari golongan 3.
Maka, sebab itu, tanjak dari negeri lain boleh dipakai di negeri Melaka. Negeri Pahang. Tanjak di negeri Pahang adalah unik dan lain daripada negeri lain. Antaranya Bugis tak balik, cogan daun kopi serta lang menyonsong angin. Negeri Johor. Nama tanjak dikenali sebagai belah mumbak, laksamana Johor Riau, Lubang layar dan tebing runtuh. Negeri
Tanjak sudah ada sejak masa Kesultanan Palembang berkuasa dan dipakai oleh para priyai, pembesar, bangsawan, serta tokoh masyarakat. Bukti keberadaan tanjak bisa dilihat di beberapa sketsa atau lukisan, di antaranya Perang Palembang (1819-1821), peristiwa 4 Syawal atau pengasingan SMB II (3 Juli 1821), Perang Jati (Lahat) tahun 1840-an, Perang
Tanjak, destar dan tengkolok adalah busana warisan Melayu yang telah diwarisi sejak zaman dahulu lagi. Secara lazimnya ia diperbuat dari sehelai kain dan digubah menjadi sebuah bentuk untuk disarungkan ke atas kepala. Tengkolok lebih sinonim dengan pakaian rasmi raja dan pembesar Melayu pada zaman dahulu dan dipakai semasa majlis adat istiadat
Tanjak bukan hanya sebuah hiasan kepala untuk sekedar melestarikan budaya, tetapi tanjak membawa pesan moral yang luar biasa bagi siapapun yang memakainya.Karena dalam tanjak ada nasehat dan anjuran supaya orang dapat memanfaatkan segala kemampuannya sesuai pengetahuan yang dimilikinya untuk kepentingan diri dan masyarakat. Sahabat yang budiman!
1wRIM.
tanjak yang boleh dipakai siapapun adalah